Bertemu Tradisi Lewat Kuliner di Restoran Dapursolo

Berbicara soal tradisi, maka Solo merupakan salah satu kota di Indonesia yang masih memegang kekentalan adat di dalamnya. Selain tradisi berupa kesenian ataupun adat yang masih kental, kota Solo juga memiliki berbagai macam kuliner khas Jawa yang menggoda hingga sampai saat ini masih dilestarikan. Sekarang, banyak sekali restoran yang menyuguhkan hidangan khas suatu daerah, termasuk masakan Solo. Namun, kali ini kita akan berkenalan dengan Restoran Dapursolo, yakni salah satu restoran yang tidak hanya menghidangkan berbagai macam masakan khas Solo, akan tetapi juga ikut menghadirkan berbagai suasana kekentalan tradisi Jawa di dalamnya.

Restoran Dapursolo merupakan salah satu rumah makan yang sukses menghidupkan kuliner khas Solo di tengah-tengah berjamurnya berbagai macam restoran cepat saji dengan konsep yang jauh dari identitas budaya kita. Apalagi, sudah tak diragukan bahwa banyak sekali orang yang lebih berminat dengan masakan-masakan luar seperti fried chicken, French fries, steak, pizza, dan lain-lain. Kehadiran rumah makan tradisional tersebut ditujukan untuk mengubah stereotype moderintas, termasuk dalam dunia kuliner. Hal ini juga untuk menambah kecintaan serta pengetahuan mengenai kuliner-kuliner khas Indonesia yang beragam, khususnya masakan khas Solo. Kita akan mengenal beberapa menu makanan Jawa yang identik dengan rempah-rempah sebagai bahan masakan, juga dengan proses pembuatan yang masih tradisional. Masakan disajikan berupa hidangan-hidangan sederhana seperti nasi liwet Solo, bubur lemu, cabuk rambak, selat Solo, tengkleng kambing. Dan lain-lain.

           

Selain lewat masakan khasnya, Restoran Dapursolo juga menyuguhkan suasana yang begitu lekat dengan tradisi dan adat Jawa. Desain restoran dari mulai interior hingga bentuk fisik bangunannya dibentuk dengan konsep adat Jawa. Hal itu dapat dilihat dari beberapa ornamen serta furniture juga bangunannya didominasi dengan corak batik yang menjadi ciri khas dari restoran tersebut. Nyaris keseluruhan aksesoris bangunan di resetoran ini ditempeli oleh berbagai elemen bermotif batik, seperti tirai, alas kursi, hingga penutup lampu-lampu. Jadi, kita dapat menikmati suasana juga tradisi di sana.

Wisata

Related Posts